TRUNYAN - Desa Kuno di Batur Bali
( Wisata desa Tradisional Bali )
( Wisata desa Tradisional Bali )
TRUNYAN
Tur
ke Trunyan adalah salah satu acara berlibur di pulau Dewata yang sangat
menyenangkan untuk anda jalani bersama dengan orang – orang terdekat. Desa Trunyan adalah sebuah desa kuno
terletak di tepi danau Batur, Kintamani, kabupaten Bangli. Kehidupan masyarakatnya
adalah cermin dari masyarakat desa yang unik dan merupakan komunitas kecil
orang – orang Bali Aga yaitu orang Bali di pegunungan yang jauh dari pengaruh
masyarakat kota dan para pendatang dari luar pulau apalagi turis – turis
mancanegara.
Kebudayaan orang Trunyan adalah mencerminkan
pola pikir kebudayaan para petani kecil yang konservatif dan masih berlaku
hingga saat ini untuk beberapa sisi kehidupan mereka seperti sistem pertanian
dan perkebunan, serta para petani tambak ikan yang terdapat di pesisir danau
dan kehidupan beragama yang berpegang erat pada adat istiadat desa setempat
saat dimulai dari matahari terbit di kaki gunung Batur.
Berdasarkan cerita rakyat yang sudah
melegenda sejak jaman dahulu di pulau Dewata, penduduk Trunyan adalah
sekelompok masyarakat Bali Aga yang mempersepsikan diri dan jati diri mereka ke
dalam dua versi yaitu versi pertama, orang Trunyan adalah orang – orang dari
suku Bali turunan masyarakat China yang percaya terhadap para leluhur mereka
dari langit dan turun ke bumi Trunyan untuk memberikan suatu kehidupan baik
bermula dari sebuah tempat yang sangat indah, terletak di kaki gunung Batur,
Kintamani. Terkait dengan versi ini, di rumah masing – masing orang Trunyan memiliki
sebuah tempat suci untuk menghormati para leluhur yang dipercaya adalah seorang
Dewi dari langit. Versi kedua, orang Trunyan mempunyai kebiasaan unik dalam
sistem ekologi mereka di lingkungan masyarakat mereka sendiri yaitu percaya
terhadap hal – hal gaib yang berawal dari pohon Taru Menyan (seperti pohon
Cendana) di halaman rumah masing – masing penduduk, yaitu pohon yang pada pagi
hari atau malam hari menyebarkan bau - bauan wangi. Dari nama pohon inilah
tercetus ide pemberian nama terhadap sebuah desa yang sangat damai, terletak di
pesisir danau Batur Kintamani ini dengan sebutan desa Trunyan.
Tur ke desa Trunyan dapat anda
tempuh dengan rent car, berlokasi disebelah timur bibir danau Batur, desa ini
sangat terpencil dari desa utama yang terletak di pinggir jalan raya Kintamani.
Perjalanan dimulai dari kota Denpasar menuju ke timur hingga Penelokan, lalu
tiba di desa Kedisan. Dari Kedisan anda dapat melanjutkan perjalanan ke desa
Trunyan dan menyewa perahu tradisional untuk menyeberangi danau Batur selama kurang
lebih 2 jam atau 45 menit dengan perahu bermotor.
Apabila anda khawatir melalui jalan
air, Trunyan dapat dicapai melalui jalan darat meskipun agak jauh, melewati jalan
setapak melalui desa – desa kecil lainnya seperti desa Buahan dan desa Abang, di musim kemarau
dikenal sebagai jejeran desa – desa sunyi tanpa penghuni karena kemarau terlalu
panjang yang menyebabkan lingkungan di desa – desa ini menjadi gersang dan tak
layak huni. Sedangkan tur ke desa Trunyan, anda akan disuguhi suasana yang
sangat berbeda dengan desa – desa sebelumnya, Hawa udara desa Trunyan adalah sangat
sejuk, suhu rata - rata 17 derajat celcius dan pada musim dingin dapat turun
sampai 12 derajat celcius karena banyak dipengaruhi oleh angin danau Batur yang
memiliki ukuran panjang 9 km dan lebar 5 km, merupakan salah satu sumber air terbesar,
paling bersih dan menjadi sumber kehidupan agraris dari masyarakat Bali selatan
dan timur.
Keunikan obyek wisata desa Trunyan, disamping
karena pemandangan alam yang begitu mempesona, juga terdapat satu tradisi
masyarakat Bali Aga yang masih kuat dipengaruhi oleh ajaran agama Hindhu kuno di
desa ini yaitu tentang pemakaman orang – orang yang sudah meninggal, di desa
Trunyan terdapat 3 kuburan utama yaitu : sema wayah diperuntukkan bagi pemakaman jenis mepasah (mayat
yang hanya diletakkan di atas tanah), sema bantas diperuntukkan untuk penguburan
mayat yang dikebumikan di dalam tanah, dan sema nguda adalah kuburan yang diperuntukkan
untuk kedua jenis pemakaman tersebut yaitu mepasah maupun penguburan dengan persyaratan
khusus untuk dikubur dalam tanah seperti orang – orang yang meninggal dunia
karena belum mencapai akhir balik / belum beranjak dewasa.
Untuk
anda yang gemar berpetualang, tempat ini sangat cocok untuk melakukan tur dalam
rangka holiday ke pulau Bali, jaga kondisi tubuh agar tetap fit saat dimulai
perjalanan menuju ke desa Trunyan.
Contibuted by Nila, Copyright 2014
Lensa Pelancong
0 komentar:
Post a Comment