Andong wisata |
Andong Merupakan salah satu alat Transportasi yang sangat tradisional, adanya andong telah memberikan solusi bagi masyarakat akan perjalanan atau bepergian. Tapi, kata dan penjelasan yang barusan saya uraikan tidak relevan lagi di zaman yang serba modern ini.
Masyarakat cenderung memilih untuk menggunakan kendaraan yang cepat dan simple untuk bepergian kemana-mana. Apalagi dengan kendaraan motor atau obil yang mempunyai kecepatan sampai 100 km / jam.
Sebenarnya penggunaan kendaraan zaman sekarang yang secara terus-menerus meningkat akan sangat buruk bagi keberlangsungan dan keseimbangan alam dan sekitarnya.
Kenapa ?, karena secara langsung asap dan gas buang dari kendaraan zaman sekarang mencemari udara dan yang kedua adalah penggunaan bahan bakar tersebut justru sangat memarsir apa yang ada di bawah laut dan bisa berpotensi pada kelangkaan sumber daya alam. Jangan sampai terjadi ya sebagai Insan yang baik hati.
Keberadaan sarana transportasi memudahkan kita untuk mengakses tujuan yang kita tuju dengan mudah, itu dari sudut positifnya. Oh ya, untuk mengkritik zaman kita rasa cukup ya kawan. Ini hany sekedar untuk mengingatkan kita akan pentingnya cinta alam.
Mari yuk kita berbicara lebih nyantai ke arah '' wisata dan Transportasi ''. Kawan-kawan pernahkan mendengar Andong ?, ya cukup simple dengan mengatakan Andong. Andong itu apa sih ?, andong itu merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan dengan menggunakan tenaga kuda atau dengan kata lain kita bisa menyebutnya Dokar.
Kehadiran andong sudah ada sejak beberapa tahun silam sebelum masa penjajahan dan digunakan sebagai salah satunya alat transportasi yang cukup mewah dan nyaman di saat itu. Walau pada akhirnya di zaman ini agak tersaingi dengan keberadaan Becak dan kendaraan-kendaraan modern.
Tapi sehubung berjalan dengan waktu lagi, masyarakat desa dan masyarakat di daerah wisata menyadari bahwasanya Andong itu alat transportasi yang sangat mengesankan, karena memberikan kesan nyaman, asyik, aura seperti ber-wisata dan berbagai kesan lain.
Di pasar-pasar tradisional seperti di pasar Secang Magelang, di Salaman keberadaan andong senantiasa dibutuhkan oleh para pengkulak yang ingin berbelanja di pasar. Nanti setelah sampai rumah dan setelah selesai mengantar barang bawaan biasanya anak-anak kecil sudah mendekatinya. Berbeda kalau yang datang adalah mobil paling respon anak-anak kecil biasa-biasa saja.
Yang saya rasakan diwaktu dulu sih ketika naik andong dengan irama kuda '' tik-tok tik-tok teketik tok '' secara bertalu-talu terasa indah irama musik ditelinga ini dan sambil berjalan pelan atau cepat di pedesaan merasakan semilir angin desa dan sekelilingnya dengan ventilasi andong yang terbuka lebar.
Di tempat wisata yang membuat tim Lensa Pelancong dan kawan-kawan merasa ber-syukur adalah timbulnya kesadaran akan arti pentingnya sarana transportasi Andong dengan ikon '' Naik Andong tilik ndeso '' seperti di Jogja atau di Borobudur.Mau mencoba naik Andong ?, luangkan dan sempatkan dirimu...
0 komentar:
Post a Comment