( Wisata desa Tradisional Bali )
This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
TRUNYAN - Desa Kuno di Batur Bali
Lensa Pelancong
No comments
TRUNYAN - Desa Kuno di Batur Bali
( Wisata desa Tradisional Bali )
( Wisata desa Tradisional Bali )
TRUNYAN
Tur
ke Trunyan adalah salah satu acara berlibur di pulau Dewata yang sangat
menyenangkan untuk anda jalani bersama dengan orang – orang terdekat. Desa Trunyan adalah sebuah desa kuno
terletak di tepi danau Batur, Kintamani, kabupaten Bangli. Kehidupan masyarakatnya
adalah cermin dari masyarakat desa yang unik dan merupakan komunitas kecil
orang – orang Bali Aga yaitu orang Bali di pegunungan yang jauh dari pengaruh
masyarakat kota dan para pendatang dari luar pulau apalagi turis – turis
mancanegara.
Kebudayaan orang Trunyan adalah mencerminkan
pola pikir kebudayaan para petani kecil yang konservatif dan masih berlaku
hingga saat ini untuk beberapa sisi kehidupan mereka seperti sistem pertanian
dan perkebunan, serta para petani tambak ikan yang terdapat di pesisir danau
dan kehidupan beragama yang berpegang erat pada adat istiadat desa setempat
saat dimulai dari matahari terbit di kaki gunung Batur.
Berdasarkan cerita rakyat yang sudah
melegenda sejak jaman dahulu di pulau Dewata, penduduk Trunyan adalah
sekelompok masyarakat Bali Aga yang mempersepsikan diri dan jati diri mereka ke
dalam dua versi yaitu versi pertama, orang Trunyan adalah orang – orang dari
suku Bali turunan masyarakat China yang percaya terhadap para leluhur mereka
dari langit dan turun ke bumi Trunyan untuk memberikan suatu kehidupan baik
bermula dari sebuah tempat yang sangat indah, terletak di kaki gunung Batur,
Kintamani. Terkait dengan versi ini, di rumah masing – masing orang Trunyan memiliki
sebuah tempat suci untuk menghormati para leluhur yang dipercaya adalah seorang
Dewi dari langit. Versi kedua, orang Trunyan mempunyai kebiasaan unik dalam
sistem ekologi mereka di lingkungan masyarakat mereka sendiri yaitu percaya
terhadap hal – hal gaib yang berawal dari pohon Taru Menyan (seperti pohon
Cendana) di halaman rumah masing – masing penduduk, yaitu pohon yang pada pagi
hari atau malam hari menyebarkan bau - bauan wangi. Dari nama pohon inilah
tercetus ide pemberian nama terhadap sebuah desa yang sangat damai, terletak di
pesisir danau Batur Kintamani ini dengan sebutan desa Trunyan.
Tur ke desa Trunyan dapat anda
tempuh dengan rent car, berlokasi disebelah timur bibir danau Batur, desa ini
sangat terpencil dari desa utama yang terletak di pinggir jalan raya Kintamani.
Perjalanan dimulai dari kota Denpasar menuju ke timur hingga Penelokan, lalu
tiba di desa Kedisan. Dari Kedisan anda dapat melanjutkan perjalanan ke desa
Trunyan dan menyewa perahu tradisional untuk menyeberangi danau Batur selama kurang
lebih 2 jam atau 45 menit dengan perahu bermotor.
Apabila anda khawatir melalui jalan
air, Trunyan dapat dicapai melalui jalan darat meskipun agak jauh, melewati jalan
setapak melalui desa – desa kecil lainnya seperti desa Buahan dan desa Abang, di musim kemarau
dikenal sebagai jejeran desa – desa sunyi tanpa penghuni karena kemarau terlalu
panjang yang menyebabkan lingkungan di desa – desa ini menjadi gersang dan tak
layak huni. Sedangkan tur ke desa Trunyan, anda akan disuguhi suasana yang
sangat berbeda dengan desa – desa sebelumnya, Hawa udara desa Trunyan adalah sangat
sejuk, suhu rata - rata 17 derajat celcius dan pada musim dingin dapat turun
sampai 12 derajat celcius karena banyak dipengaruhi oleh angin danau Batur yang
memiliki ukuran panjang 9 km dan lebar 5 km, merupakan salah satu sumber air terbesar,
paling bersih dan menjadi sumber kehidupan agraris dari masyarakat Bali selatan
dan timur.
Keunikan obyek wisata desa Trunyan, disamping
karena pemandangan alam yang begitu mempesona, juga terdapat satu tradisi
masyarakat Bali Aga yang masih kuat dipengaruhi oleh ajaran agama Hindhu kuno di
desa ini yaitu tentang pemakaman orang – orang yang sudah meninggal, di desa
Trunyan terdapat 3 kuburan utama yaitu : sema wayah diperuntukkan bagi pemakaman jenis mepasah (mayat
yang hanya diletakkan di atas tanah), sema bantas diperuntukkan untuk penguburan
mayat yang dikebumikan di dalam tanah, dan sema nguda adalah kuburan yang diperuntukkan
untuk kedua jenis pemakaman tersebut yaitu mepasah maupun penguburan dengan persyaratan
khusus untuk dikubur dalam tanah seperti orang – orang yang meninggal dunia
karena belum mencapai akhir balik / belum beranjak dewasa.
Untuk
anda yang gemar berpetualang, tempat ini sangat cocok untuk melakukan tur dalam
rangka holiday ke pulau Bali, jaga kondisi tubuh agar tetap fit saat dimulai
perjalanan menuju ke desa Trunyan.
Contibuted by Nila, Copyright 2014
Lensa Pelancong
PULAU MENJANGAN - Pulau Indah di Barat Bali dengan keindahan wisata Baharinya
Lensa Pelancong
1 comment
PULAU MENJANGAN - Pulau Indah di Barat Bali dengan keindahan wisata Baharinya
( Wisata Bahari di Bali Barat )
PULAU MENJANGAN
Salah satu diving site yang cukup terkenal di
mancanegara saat ini adalah pulau Menjangan, sebuah pulau kecil yang sangat indah
berada di barat laut pulau Bali, termasuk ke dalam kawasan obyek wisata Bali
Utara, yaitu berlokasi 5 km dari wilayah desa Sumber Klampok, kecamatan
Gerokgak, kabupaten Buleleng, tepatnya sekitar 76 km dari pusat kota Singaraja,
atau sekitar 20 km dari Gilimanuk, dan memiliki luas kurang lebih 6000 hektar.
Pulau Menjangan adalah termasuk ke dalam bagian
dari Taman Nasional Bali Barat (TNBB)
sehingga secara administratif, hal – hal yang berkaitan dengan pulau Menjangan merupakan
tanggung jawab dari pengelola TNBB. Seperti usaha pelestarian dari kehidupan
binatang liar yang langka yaitu Rusa atau dalam bahasa Bali disebut dengan Menjangan, burung jalak putih Bali dan
tentu saja beragam jenis hewan laut yang semakin punah keberadaannya saat ini.
Tujuan anda melakukan perjalanan wisata ke
tempat ini adalah untuk menyelam, namun sebelumnya anda harus mendapat izin
khusus dari Kepala TNBB yang berkantor di desa Gilimanuk, kecamatan Melaya, kabupaten
Jembrana. Gunanya adalah untuk mencegah penyelam nakal yang dapat secara sembarangan
merusak habitat pertumbuhan terumbu karang di dasar laut pulau ini. Izin
menyelam sangat mudah anda peroleh karena disediakan jasa dive operator yang sudah
berpengalaman dan memiliki izin resmi dari TNBB, sehingga anda dapat
menyalurkan hobi menyelam tanpa harus merasa khawatir akan keganasan kondisi alam
liar di dasar laut karena didampingi oleh para dive operator yang berpengalaman.
Pemandangan yang disuguhkan kepada anda ketika sudah berada di dasar
laut adalah pesona liar kehidupan batu karang acropora sp. yang berwarna – warni mendominasi ruang kosong
bawah laut, ikan – ikan hias berukuran kecil dan senang hidup bergerombol,
kakap hitam dan kerapu mengintip anda dengan perasaan curiga dari sela - sela
rimbunnya tanaman laut atau goa – goa kecil pada batu karang, kerang kima hitam
yang cantik dan elegan menempel pada dinding batu karang, juga terumbu karang
berbentuk sangat unik seperti kelopak bunga teratai dari jenis terumbu karang montipora foliosa terlihat bermekaran
dengan warna – warna cerah menantang langit biru seperti warna putih, kuning,
hingga keemasan diantara staghorn
coral. Beberapa bongkah batu besar berwarna merah hati berdiri anggun di
tengah laut bahkan ada yang menyembul ke permukaan laut dan merupakan tempat
yang nyaman untuk bersandar ketika anda merasa lelah melakukan kegiatan
snorkeling, namun anda harus tetap berhati – hati jangan sampai menginjak atau
mematahkan karang yang masih muda karena akan membutuhkan waktu ratusan tahun
untuk menunggu tunas – tunas baru tumbuh.
Ketika hari beranjak siang, kegiatan di laut mulai dihentikan, dan anda
akan diajak kembali naik ke atas perahu untuk berlayar menuju ke daratan. Acara
selanjutnya adalah makan siang, meskipun pulau Menjangan sudah dilengkapi
dengan resort dan beberapa kafe atau restoran mewah bergaya ala Eropa atau
Amerika, namun anda dapat berlibur bersama keluarga dalam nuansa keakraban di
rumah yaitu dengan cara sederhana, membawa bekal sendiri, sambil duduk di bawah
pohon – pohon rindang kelapa pantai yang banyak terdapat di area pesisir
pantai, menjulang tinggi sangat anggun serta semilir angin di pantai yang berpasir
bersih dan halus ini akan menambah kesan akrab, damai dan tenang sehingga anda
benar – benar bisa menikmati liburan dengan cara berbeda yaitu lebih murah,
meriah namun tetap dapat menikmati fasilitas utama dari obyek wisata yang
ditawarkan.
Selamat berlibur !
Contibuted by Nila, Copyright 2014
Lensa Pelancong
NGABEN - Upacara Adat Keagamaan di Bali
Lensa Pelancong
No comments
NGABEN - Upacara Adat Agama di Bali
( Wisata adat & tradisi di Bali )
NGABEN
Ngaben merupakan upacara adat yang dilakukan
oleh umat Hindu di pulau Bali dan tergolong sebagai salah satu upacara Pitra
Yadnya (merupakan upacara keagamaan yang dilaksanakan sebagai wujud rasa
terimakasih kepada para leluhur).
Ngaben (dalam istilah etimologis) berarti api yaitu ritual upacara yang selalu melibatkan unsur api, dimana
api yang dipakai terdiri dari 2 jenis yaitu api konkret (api sebenarnya) dan
api abstrak (api yang berasal dari mantra para Pendeta yang memimpin upacara).
Atau istilah ngaben dapat diartikan sebagai beya (dalam bahasa Bali) yang mengandung
arti bekal yaitu upacara memberi bekal kepada para leluhur untuk perjalanannya
ke surga atau dunia akhir, tempat semua kebahagiaan bermuara.
Bentuk – bentuk upacara ngaben ada 3 jenis,
dapat diulas secara singkat seperti di bawah ini :
1). Sawa Wedana merupakan upacara
ngaben berupa jenazah yang masih utuh (orang yang baru meninggal tanpa dikubur
terlebih dahulu). Upacara ini dilakukan dalam kurun waktu 3 atau 7 hari
terhitung sejak orang tersebut meninggal dunia. Persiapan upacara berlangsung kurang
lebih satu bulan. Langkah awal adalah persiapan meletakkan jenazah di balai
adat yang ada di masing - masing rumah masyarakat Bali asli, lalu dilakukan pemberian
ramuan tertentu yang bertujuan untuk memperlambat proses pembusukan jenazah. Saat
ini pemberian ramuan digantikan dengan pemakaian formalin. Ritual selanjutnya
adalah membawakan kopi, air putih dan memberi makan layaknya kepada mahluk
hidup namun menggunakan peralatan yang serba baru dan bersih, apabila sore
menjelang waktu mandi dibawakan perlengkapan mandi seperti sabun, sampo, sikat
gigi dan pasta gigi, handuk, sisir, perlengkapan setelah mandi dan pakaian
bersih. Semua benda – benda tersebut diletakkan dengan rapi di sisi jenasah
sebelah kepala. Ritual ini wajib dilakukan selama jenazah ditaruh pada balai
adat, pihak keluarga memperlakukannya seperti mereka masih hidup. Upacara yang
disebut dengan istilah Papegatan dimaksud yang bersangkutan dianggap masih
hidup dan sehat, beliau hanya tidur sehingga bagi orang – orang terdekat merasa
mereka masih berada dilingkungan keluarga.
2). Asti Wedana merupakan upacara ngaben berbentuk kerangka jenazah yang
telah dikubur dalam jangka waktu cukup lama sehingga hanya tertinggal tulang -
belulang bahkan karena terlalu lama meninggal hanya ada bekas tanah kuburan
saja. Upacara ini disertai dengan upacara ngagah, yaitu dilakukan ritual menggali
kembali kuburan dari anggota keluarga yang sudah meninggal untuk kemudian diberi
upacara atau sesajen pembersihan terhadap tulang - belulang yang tersisa dari
sifat – sifat kotor yang dimiliki oleh orang tersebut selama hidup.
Hal ini dilakukan sesuai dengan adat istiadat atau tradisi dan aturan
desa – desa di pulau Bali yang sedang melakukan upacara Pitra Yadnya seperti
karena ada upacara keagamaan di pura desa dalam lingkup besar sehingga masyarakat
desanya tidak diperkenankan melakukan upacara kematian dan upacara pernikahan, oleh
karena itu jenazah untuk sementara waktu dikuburkan di kuburan umum setempat
yang disebut dengan upacara Makingsan Ring Pertiwi (ritual menitipkan jenazah
di ibu pertiwi atau tanah/kuburan).
3). Swasta adalah upacara ngaben tanpa melibatkan jenazah ataupun kerangka
mayat, upacara ini dilakukan karena beberapa faktor yaitu : orang yang
bersangkutan meninggal di luar negeri atau tempat jauh di luar pulau Bali dan
korban bencana alam sehingga jenazah tidak ditemukan alias hilang. Pada upacara
ngaben jenis ini, jenazah disimbolkan dengan memakai kayu cendana yang beraroma
harum, dilukis dan diisi aksara magis atau mantra – mantra pelindung sebagai simbol
terhadap badan kasar dari atma orang meninggal yang bersangkutan.
Sedangkan tujuan ngaben adalah dengan membakar
jenazah atau simbolisnya lalu menghanyutkan abu ke sungai atau laut akan
mengandung makna terhadap pelepasan Sang Atma (roh) dari sifat atau belenggu
keduniawian sehingga roh mereka dapat bersatu dengan Tuhan (Mokshatam Atmanam).
Tujuan lain adalah membakar jenazah atau simbolisnya yang merupakan suatu rangkaian
upacara untuk mengembalikan unsur Panca Maha Bhuta (yaitu 5 unsur pembangun
badan kasar manusia dalam ajaran umat Hindu) kepada asalnya masing -masing supaya
tidak menghalangi perjalanan Sang Atma / roh ke surga, adapun bagian dari Panca
Maha Bhuta adalah pertiwi : unsur padat sebagai simbol pembentuk tulang,
daging, kuku, dan organ tubuh lainnya, apah : unsur cair yang membentuk darah,
air liur, air mata, bayu : unsur udara sebagai simbol pembentuk nafas, teja :
unsur panas sebagai simbol pembentuk suhu tubuh dan akasa : unsur ether
yang membentuk rongga – rongga di dalam tubuh. Tujuan terakhir adalah khusus
bagi anggota keluarga, upacara ini merupakan sebuah simbol bahwa pihak keluarga
sudah ikhlas atau rela melepas kepergian yang bersangkutan karena ikatan kasih
sayang dan cinta terlalu dalam juga sudah mendoakan semoga roh mereka
bersemayam dengan damai di sisi Tuhan dan terlepas dari ikatan duniawi beserta
sifat – sifat kotor yang menjadi sifat dasar ketika manusia hidup dan dapat
dihapus dengan menjalankan agama masing – masing.
Apabila sekali waktu anda berlibur ke pulau Dewata, anda dapat dengan
mudah menonton secara langsung proses dari awal ritual upacara keagamaan umat
Hindu di Bali yaitu ngaben, jangan lupa membawa tustel untuk mengabadikan foto
– foto unik dan mengandung nilai seni yang sangat tinggi untuk anda ceritakan
ketika kembali ke rumah.
Contibuted by Nila, Copyright 2014
Lensa Pelancong
JATILUWIH - Desa Kecil, unik nan indah di Bali
Lensa Pelancong
No comments
JATILUWIH - Desa Kecil, unik nan indah di Bali
( wisata desa di Bali )
JATILUWIH
Jatiluwih merupakan sebuah desa kecil yang
terletak di kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan, Bali. Dari Denpasar dengan
rent car, anda dapat mencapai tempat ini begitu mudah yaitu mempunyai jarak
dari Legian sekitar 60 km, karena akses menuju desa ini sudah bagus.
Seperti halnya terasering di obyek wisata
lain pulau Bali, tempat ini mempunyai keindahan pemandangan alam yang unik,
sehingga menjadi sangat terkenal di mancanegara, salah satunya adalah udara
sejuk, pemandangan sawah bertingkat yang masih alami dan jauh dari kebisingan
tempat – tempat wisata pada umumnya.
Jatiluwih memang cocok untuk anda
yang senang dengan wisata sawah, dimana anda dapat dengan leluasa menikmati
kesegaran udara pedesaan dengan penduduknya yang terkenal ramah dan suka
membantu. Terdapat beberapa pura kecil di tengah sawah tempat para petani
menghaturkan sesaji untuk kesuburan sawah dan sungai – sungai kecil dengan
aliran air sangat bening, serasa ingin mandi di dalamnya. Suasana yang alami
dan asri, sangat berbeda dengan obyek wisata di daerah perkotaan yang penuh
keramaian seperti Kuta.
Tempat ini juga tepat untuk tujuan wisata kesehatan yaitu menghilangkan
kejenuhan. Anda dapat melakukan latihan yoga di tengah kesunyian alam
terasering yang menghijau dan hanya ditemani oleh beberapa petani, lenguhan
kerbau dan kicau burung liar yang banyak bertengger di pohon – pohon mangga
milik petani setempat. Sejauh mata memandang, desa Jatiluwih merupakan daerah
yang berdekatan dengan gunung Batukaru yang terletak pada ketinggian 700 m di atas
permukaan laut. Oleh karena itu, tempat ini terkenal sebagai salah satu tempat
dengan udara paling sejuk di pulau Bali.
Di desa ini terdapat beberapa homestay, anda dapat memilih satu untuk
tempat menginap, keuntungannya adalah bisa mengenal lebih dekat tentang
karakter orang Bali asli seperti dari pola makan mereka sehari – hari, ritual
bersembahyang ke pura atau kegiatan bercocok tanam yang sangat unik hanya ada
di pulau Bali yaitu sistem subak untuk menjaga kesuburan dan keindahan terasering
mereka. Atau anak – anak yang terlihat masih polos namun sudah terbiasa dengan
keberadaan orang asing di sekitar mereka sehingga tak heran mereka pintar
berbahasa asing.
Apabila anda merindukan suasana perkotaan seperti jalan – jalan ke mall
mewah, atau ingin menikmati wisata pantai, bisa kembali lagi ke Denpasar,
menyusuri kota tersibuk di Bali, Kuta dengan seribu satu jenis kegiatan yang
bisa anda ikuti dan terakhir adalah kembali ke hotel Gosyen di Legian.
Gosyen Hotel merupakan hotel yang berlokasi
di daerah utama Legian, Kuta, Badung Selatan. Memiliki perpaduan arsitektur
Bali dan Jepang dengan desain minimalis dan akses mudah ke beberapa obyek
wisata di sekitarnya seperti pantai Kuta. Dengan menyediakan 31 kamar tamu,
dilengkapi furnitur bertemakan warna cokelat gelap, menciptakan sebuah harmoni
atau hubungan yang sangat nyaman bagi para tamu yang menginap disini.
Rencanakan dari sekarang jadwal anda untuk berlibur ke Jatiluwih dan
obyek – obyek wisata lainnya di Denpasar. Semoga berakhir menyenangkan !
Contibuted by Nila, Copyright 2014
Lensa Pelancong
GUNUNG AGUNG - Bali
Lensa Pelancong
No comments
GUNUNG AGUNG - Gunung tertinggi di Bali
( Wisata Pendakian di Bali )
GUNUNG
AGUNG
Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di pulau Bali yaitu mencapai ketinggian 3.142 mdpl. Gunung ini berlokasi di kecamatan Rendang, kabupaten
Karangasem - Bali. Gunung Agung adalah gunung berapi tipe stratovolcano dan mempunyai kawah sangat besar,
sangat dalam dan hingga saat ini masih aktif mengeluarkan asap dan uap air panas.
Melakukan glory morning ke pura Besakih akan lebih mengesankan apabila
dilanjutkan dengan pendakian gunung
Agung, dari kejauhan nampak seperti benda berbentuk kerucut dan runcing
sempurna, berwarna hijau diselimuti warna abu – abu, tetapi sebenarnya bila
anda berada di dekatnya akan terlihat jelas bentuk puncak gunung ini yaitu memanjang
dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar. Dari puncak gunung Agung, anda
dapat menyaksikan puncak gunung Rinjani yang sangat cantik berada di pulau Lombok Timur, walaupun kedua gunung ini saling
berjauhan dan tertutup awan tebal karena kedua puncak gunung ini adalah sangat
tinggi, menjulang menantang awan, namun pada saat – saat tertentu para
wisatawan bisa menyaksikan keindahannya, diselingi oleh kepulauan Nusa Penida
di sebelah selatan yang menghijau dan pantai – pantainya nan membiru, termasuk pantai Sanur serta gunung dan danau Batur berada
pada titik sebelah barat laut pulau Bali.
Pada umumnya gunung Agung di
Bali terkenal sebagai ajang pendakian bagi para backpacker, karena sangat aman
dan terkenal hingga ke mancanegara dengan panorama alamnya sangat mempesona,
ditambah dengan budaya, seni dan tempat – tempat wisata lainnya di Bali,
menjadikan gunung ini sebagai salah satu pilihan favorit. Meskipun demikian,
anda harus tetap hati – hati dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan teliti
sebelum melakukan pendakian terhadap gunung Agung. Di bawah ini akan diberikan
beberap tips penting yang harus anda ingat sebelum mendaki gunung Agung Bali,
yaitu empat tips yang akan menjaga keselamatan anda selama pendakian, antara
lain :
1). Hindari membawa makanan dan
minuman yang terbuat dari daging sapi. Sapi atau hewan lembu bagi umat Hindu di
Bali merupakan hewan – hewan yang disakralkan dan dipercaya bisa memberikan
kesejahteraan bagi masing – masing makhluk hidup, oleh karenanya pada hari –
hari tertentu, umat Hindu dilarang untuk mengkonsumsi daging sapi. Apalagi
ketika anda mendaki gunung Agung, janganlah membawa jenis makanan yang dicampur
dengan daging sapi, tujuannya adalah sebagai salah satu bentuk penghormatan
anda kepada masyarakat Hindu yang tinggal di sekitar gunung Agung.
2). Cuaca. Kondisi cuaca di Bali
merupakan faktor terpenting dalam melakukan pendakian gunung Agung. Pada musim hujan,
sebaiknya anda membatalkan kegiatan mendaki gunung, karena sering terjadi
banjir pada beberapa sungai yang ada di area gunung, dan jalanan sangat licin
serta suhu udara akan menjadi sangat dingin dan kurang nyaman yaitu sekitar 10
derajat celcius. Jika dirasa sangat penting sehingga anda melakukan pendakian
bertepatan dengan musim hujan maka sebelum mendaki jangan lupa lengkapi diri
anda dengan jaket anti air, sarung tangan plastik agar bisa mengurangi suhu
dingin, bawalah jas hujan karena sewaktu – waktu terjadi hujan lebat sehingga dalam
pendakian anda tidak basah.
3). Cukupilah perbekalan.
Perbekalan yang dimaksud adalah berupa makanan dan air minum. Untuk bisa sampai
di puncak gunung Agung, anda membutuhkan waktu 7-10 jam, jadi jika anda melewati
jalan – jalan naik dan turun, maka total waktu yang dibutuhkan adalah 15-20
jam, sehingga perbekalan makan dan air minum dalam jumlah cukup, sangatlah
penting. Di gunung Agung terdapat sedikit mata air sebagai sumber air mineral
yang bersih dan beberapa diantaranya merupakan sumber mata air yang tidak boleh
diambil airnya secara sembarang karena disakralkan oleh masyarkat Hindu setempat.
4). Hindari pendakian ketika ada
upacara keagamaan. Melakukan acara wisata ketika ada upacara keagamaan adalah
dilarang dilakukan di seluruh obyek wisata pulau Bali. Apalagi di daerah gunung
Agung, terdapat 2 pura besar yaitu pura Besakih dan pura Pasar Agung, jika kebetulan
terdapat proses upacara keagamaan, di kedua pura ini sangat ramai oleh orang –
orang Bali yang melakukan upacara adat agama mereka, jadi sebaiknya batalkan
niat anda untuk mendaki, lebih baik membuat video menarik tentang kehidupan
masyarakat Bali dengan kegiatan keagamaan mereka yang diwarnai dengan semarak
pakaian adat bali, penjor dan aneka sesajen cantik. Hal ini adalah salah satu
bentuk penghormatan dan toleransi beragama terhadap pemeluk agama Hindu di
sekitar gunung Agung. Jadi cari informasi penting tentang jadwal upacara adat
di pura Besakih dan pura Pasar Agung kepada tur gaide anda, agar tidak
bertabrakan dengan jadwal pendakian.
Jika anda ingin holiday ke
gunung Agung untuk melakukan pendakian, sebaiknya menggunakan jasa perusahaan
Bali trekking tour, karena akan memudahkan acara anda berlibur, disini
disediakan jasa pemandu yang berpengalaman tentang hutan – hutan berbahaya di
area gunung dan beberapa binatang buas ketika pendakian dilakukan. Di Bali
terdapat beberapa perusahaan yang bergerak pada jasa Bali sunrise trekking and
tours dan salah satunya adalah Balitoursclub. Kami menyediakan paket wisata trekking
ke gunung Agung bagi para wisatawan asing maupun lokal yang ingin menikmati
Bali trekking adventure di pulau Bali.
Happy holiday !
Contibuted by Nila, Copyright 2014
Lensa Pelancong